Page 65 - twiv2024
P. 65
BAB 4 | Pengembangan BAB 5 | Analisis BAB 6 | Kesimpulan dan
Ekonomi Daerah Tematik Rekomendasi
Tabel 2.3. Perkembangan Inflasi Desember 2024 Menurut Kota / Kabupaten di
Sumatera Utara (persen)
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumut
No Kota / Kabupaten IHK Inflasi (y-o-y) Inflasi (m-to-m)
1 Kab. Labuhanbatu 110,44 3,36 1,29
2 Kab.Karo 107,8 1,33 0,59
3 Kab. Deli Serdang 107,13 1,8 1,52
4 Kota Sibolga 108,53 2,94 0,87
5 Kota Pematangsiantar 108,19 2,86 0,46
6 Kota Medan 106,77 2,12 0,8
7 Kota Padangsidimpuan 107,64 2,46 0,41
8 Kota Gunungsitoli 107,58 3,1 1,47
Provinsi 107,25 2,12 0,98
Sementara inflasi Kota Medan sebesar 2,12 dari inflasi y-o-y di Sumut terdapat
persen. Sebaliknya, Kabupaten Karo memiliki perbedaan yang signifikan yaitu Kabupaten
inflasi tahunan yang paling rendah yaitu Labuhanbatu dan Kota Gunungsitoli dengan
sebesar 1,33 persen. inflasi tertinggi, sementara Kabupaten Karo
menjadi wilayah dengan inflasi paling rendah.
Secara m-to-m, Kabupaten Deli Serdang Gambaran ini menunjukkan pentingnya
menjadi wilayah dengan inflasi tertinggi upaya pemulihan ekonomi di tingkat regional
(m-to-m) yaitu sebesar 1,52 persen. serta peran strategis kebijakan pengendalian
Kemudian diikuti oleh Kota Gunungsitoli inflasi di Sumut.
dan Kabupaten Labuhanbatu masing-
masing sebesar 1,47 persen dan 1,29 Perekonomian Pulau Sumatera masih
persen. Kota Padangsidimpuan dan Kota didominasi oleh Sumut, Riau dan Sumsel
Pematangsiantar mencatat inflasi yang dengan masing-masing kontribusi terhadap
rendah yaitu masing-masing sebesar 0,41 perekonomian Pulau Sumatera sebesar 23,55
persen dan 0,46 persen. persen, 22,84 dan 13,63 persen. Sementara
kontribusi terendah yaitu Bengkulu sebesar
Capaian inflasi di kabupaten/kota di Sumut 2,14 persen. Secara kumulatif Tahun
menggambarkan dinamika ekonomi yang 2024, pertumbuhan ekonomi tertinggi di
beragam pada setiap wilayah. Sepanjang Pulau Sumatera dicapai oleh Sumut dan
tahun, tekanan inflasi dipengaruhi oleh Sumsel yaitu masing-masing sebesar 5,03
berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga persen dan Riau yang tumbuh sebesar
komoditas strategis, pola konsumsi 5,02 persen. Pertumbuhan terendah yaitu
masyarakat dan kondisi cuaca yang Bangka Belitung yaitu sebesar 0,77 persen.
mempengaruhi pasokan barang. Dilihat Secara y-o-y, pada Triwulan IV Tahun
KAJIAN FISKAL REGIONAL 65
Tahunan 2024