Page 103 - KFR Triwulan II 2024
P. 103

BAB I  |  Analisis Ekonomi   BAB II  |  Analisis Fiskal   BAB III  |  Pengembangan   BAB IV  |  Analisis Tematik  BAB V  |  Kesimpulan dan
    Prolog  Regional  Regional     Ekonomi Daerah                                       Rekomendasi


                sebagai ekspansi termal. Selain itu, perubahan iklim mempercepat pencairan es di Greenland,

                Antartika, dan gletser pegunungan, yang menambah volume air laut.
    Analisis    Kenaikan permukaan laut mengancam wilayah pesisir dengan banjir, erosi pantai, dan intrusi

    TEMATIK     air  asin  ke  dalam  sumber  air  tawar,  yang  merusak  ekosistem,  infrastruktur,  dan  lahan

                pertanian. Kota-kota pesisir dan pulau-pulau kecil sangat rentan, menghadapi risiko kerugian
                ekonomi  dan  dislokasi  penduduk.  Dampak  ini  memerlukan  tindakan  adaptasi,  seperti

 4.1 Pendahuluan   pembangunan infrastruktur tahan banjir dan manajemen pesisir yang berkelanjutan, untuk
                melindungi komunitas dan lingkungan dari kerusakan lebih lanjut.
 Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di
 atmosfer  akibat  aktivitas  manusia.  Pembakaran  bahan  bakar  fosil  seperti  minyak,  batu   Kemudian,  perubahan  iklim  mengubah  pola  curah  hujan,  meningkatkan  frekuensi  dan

 bara, dan gas alam untuk energi adalah sumber utama emisi karbon dioksida (CO₂), GRK   intensitas cuaca ekstrem seperti badai, topan, dan hujan lebat. Beberapa daerah mengalami
 paling signifikan. Deforestasi juga berkontribusi dengan mengurangi jumlah pohon yang dapat   hujan lebih deras dan banjir, sementara daerah lain menghadapi kekeringan yang lebih parah.
 menyerap CO₂.   Pola  cuaca  yang  berubah  ini  mempengaruhi  pertanian,  ketersediaan  air,  dan  ekosistem.

                Misalnya, peningkatan intensitas hujan dapat menyebabkan banjir bandang, tanah longsor,
 Perubahan iklim dan pemanasan global saling berkaitan erat. Pemanasan global terjadi akibat
                dan kerusakan infrastruktur, sedangkan kekeringan berkepanjangan dapat merusak tanaman
 peningkatan konsentrasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan
                dan mengurangi ketersediaan air bersih.
 nitrous oxide (N₂O), yang dilepaskan melalui aktivitas manusia seperti pembakaran bahan

 bakar  fosil,  deforestasi,  dan  pertanian.  Gas-gas  ini  memerangkap  panas  di  atmosfer,   Lebih  lanjut,  perubahan  pola  cuaca  dan  suhu  mempengaruhi  produktivitas  pertanian.
 menyebabkan efek rumah kaca yang meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi.   Kekeringan, banjir, dan perubahan musim tanam mengganggu produksi pangan, mengurangi
                hasil panen, dan meningkatkan risiko kelangkaan pangan. Petani harus mengadaptasi praktik
 Pemanasan global, yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK)   pertanian  mereka  untuk  menghadapi  kondisi  iklim  yang  berubah,  seperti  menggunakan
 seperti  karbon  dioksida  (CO₂),  metana  (CH₄),  dan  nitrous  oxide  (N₂O),  mengakibatkan   varietas  tanaman  yang  lebih  tahan  terhadap  kekeringan  atau  mengubah  jadwal  tanam.

 kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak awal abad ke-20, suhu rata-rata global telah   Perubahan  ini  memerlukan  investasi  dalam  teknologi  pertanian  dan  infrastruktur  yang
 meningkat  sekitar  1°C.  Peningkatan  suhu  ini  mempengaruhi  iklim  secara  keseluruhan,   mendukung.

 mengubah pola cuaca, musim, dan kondisi lingkungan.
                Dampak Perubahan Iklim
 Pemanasan  global  meningkatkan  evaporasi,  menambah  uap  air  di  atmosfer,  yang  dapat
 menyebabkan hujan lebih intens dan sering di beberapa wilayah. Ini mengakibatkan banjir   Perubahan iklim memberikan dampak yang luas dan kompleks terhadap perekonomian, yang
 dan tanah longsor lebih sering terjadi, merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan   mempengaruhi hampir setiap sektor dan menciptakan tantangan baru yang harus dihadapi

 manusia. Di sisi lain, beberapa daerah mengalami kekeringan yang lebih panjang dan parah   oleh pemerintah, bisnis, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak utama perubahan
 karena perubahan pola cuaca, yang mengganggu pasokan air dan pertanian, serta memicu   iklim terhadap perekonomian:

 kelangkaan pangan.
                1.  Pertanian: Perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, dan frekuensi kejadian cuaca

 Perubahan iklim juga berkontribusi pada kenaikan permukaan laut melalui ekspansi termal air   ekstrem seperti banjir dan kekeringan mengganggu produksi pertanian. Hasil panen yang
 laut dan pencairan es daratan. Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu air laut,   menurun dan risiko gagal panen yang meningkat mengancam ketahanan pangan dan
 sehingga air mengembang dan menaikkan permukaan laut, sebuah fenomena yang dikenal   menyebabkan volatilitas harga komoditas. Petani harus beradaptasi dengan perubahan
                   ini  melalui  teknik  pertanian  yang  lebih  tahan  iklim,  yang  sering  memerlukan  investasi
                   tambahan.


 102  KANWIL DJPB PROVINSI SUMATERA UTARA                                      KAJIAN FISKAL REGIONAL   103

                                                                                    Triwulan II Tahun 2024
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108