Page 191 - twiv2024
P. 191

BAB 4 |  Pengembangan             BAB 5  |  Analisis              BAB 6 |  Kesimpulan dan
                    Ekonomi Daerah                    Tematik                         Rekomendasi




                PAD sebesar 25,99%.                            dan pemerataan layanan publik. Upaya

            •  Belanja daerah terealisasi Rp57,42 triliun      harmonisasi dilakukan melalui Monitoring
                (85,64%  dari  pagu),  dengan  belanja         dan Evaluasi (Monev) yang melibatkan
                hibah tumbuh tertinggi (+64,23%).              DJA, DJPK, dan DJPb, dengan fokus pada
            •  Belanja modal mengalami kontraksi               sinergi antara belanja K/L dan Dana Alokasi

                -22,71%, mengindikasikan perlambatan           Khusus (DAK) Fisik di enam bidang prioritas:
                pembangunan infrastruktur.                     Pendidikan, Kesehatan, Jalan, Air Minum,
            •  Defisit APBD berubah menjadi surplus            Sanitasi, dan Pertanian
                Rp1,19 triliun, menunjukkan peningkatan

                efisiensi fiskal daerah.                       13. Alokasi Belanja K/L yang Mendukung
                                                               DAK Fisik
            Harmonisasi  belanja K/L  dan DAK Fisik
            di Sumatera Utara masih menghadapi                 Kementerian PUPR menjadi penyumbang

            tantangan  regulasi,  eksekusi  anggaran,          terbesar, dengan porsi belanja harmonisasi
            dan sinergi pusat-daerah. Meskipun alokasi         mencapai  48,78%  dari  total  pagu.
            anggaran cukup besar, implementasi                 Kementerian Pertanian memiliki jumlah RO
            program sering terhambat oleh kendala              terbanyak (46 RO), diikuti oleh PUPR (45
            teknis, koordinasi yang lemah, serta               RO), Kesehatan (35 RO), dan Pendidikan (15

            keterlambatan perencanaan dan pengadaan.           RO). Distribusi Belanja K/L dan DAK Fisik
            Untuk meningkatkan efektivitas belanja             menunjukkan bahwa:
            fiskal, perlu dilakukan perbaikan dalam

            manajemen anggaran, peningkatan                    •  Realisasi Bidang Jalan mencapai 99,70%.
            kapasitas SDM, serta sinergi yang lebih            •  Bidang Pendidikan dan Sanitasi masing-
            erat antara pusat dan daerah.                          masing mencapai lebih dari 96%.
                                                               •  Bidang Pertanian memiliki realisasi
            Desentralisasi fiskal mendorong daerah                 terendah (81,76%).

            untuk mengelola sendiri keuangannya
            guna meningkatkan pelayanan publik dan             Output utama belanja K/L mencakup
            kesejahteraan masyarakat. Transfer ke              pembangunan sekolah, perbaikan jalan
            Daerah (TKD) menjadi instrumen utama               strategis, pembangunan SPAM (Sistem

            dalam mendukung desentralisasi fiskal              Penyediaan Air Minum), dan program
            dan mengurangi ketimpangan fiskal antar            penyediaan benih pertanian.
            daerah. UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang
            Hubungan  Keuangan  Pusat  dan  Daerah             14. Kendala dan Tantangan dalam

            (HKPD)  mengamanatkan  harmonisasi                 Harmonisasi Belanja K/L dan DAK Fisik
            belanja pemerintah pusat dan daerah
            guna meningkatkan efisiensi anggaran               Penganggaran:






                                                                           KAJIAN FISKAL REGIONAL      191
                                                                                         Tahunan 2024
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196