Page 128 - KFR Triwulan II 2024
P. 128
BAB I | Analisis Ekonomi BAB II | Analisis Fiskal BAB III | Pengembangan BAB IV | Analisis Tematik BAB V | Kesimpulan dan
Prolog Regional Regional Ekonomi Daerah Rekomendasi
c) Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah pertanian khususnya tanaman holtikultura guna mendukung program food estate untuk
berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk dapat diterapkan di daerah lain sesuai mendukung ketahanan pangan sekaligus pemulihan ekonomi nasional dengan menyediakan
dengan kondisi wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat. lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu juga menjamin ketersediaan pasokan pangan
yang merupakan salah satu pilar pengendalian inflasi.
3. Manfaat Program Kampung Iklim meliputi:
a) meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak
perubahan iklim; Groundbreaking Tahap I (90,4 M) Tahap 2 (140,27 M)
2021
2022-2023
2024
b) terukurnya potensi dan kontribusi pengurangan emisi GRK suatu lokasi terhadap
pencapaian target penurunan emisi GRK nasional
Tahap 1 (2022-2023) pembangunan dilakukan untuk: infrastruktur dasar; gedung riset
c) tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta potensi
pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan pertanian; gedung riset herbal dan utilitas; screen house; smart green house untuk tanaman
obat dan hortikultura; mess karyawan.
kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim;
d) tersosialisasinya kesadaran dan gaya hidup rendah karbon; Tahap 2 (2024) Pembangunan dilakukan untuk: Infrastruktur penunjang; Pengolah sampah;
e) meningkatnya kemampuan masyarakat di tingkat lokal untuk mengadopsi teknologi Helipad; Jalan dalam Kawasan; Gedung inkubator bisnis; Gedung manajemen; Gedung
rendah karbon. auditorium, training center, library; Kebun koleksi; Klinik-kantin; Guest house dan vila utama;
Danau retensi; amphitheatre. Dilaksanakan oleh Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Pada tahun 2023 terdapat 5 desa yang mengikuti proklim di Provinsi Sumatera Utara yaitu:
Desa Pasar Sorkam (Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah), Desa Wilayah II Sumut dengan Pagu: Rp140,27 Miliar, Realisasi: Rp95,55 Miliar (68,11%).
Meskipun menggunakan dana APBN namun anggaran tersebut tidak di tagging sebagai
Sibaganding (Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun), Dusun Sei Tiram
anggaran dalam rangka memitigasi perubahan iklim.
dan Dusun Emplasemen (Desa Perkebunan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu) dan Dusun
Sei Kasih (Desa Sei Kasih, Kabupaten Labuhanbatu). Dinas Lingkungan Hidup dan Pembangunan TSTH2 ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu agar impact dari proyek
Kehutanan (LHK) Provinsi Sumatera Utara terus melalukan peningkatan di desa yang ini dapat segera dirasakan manfaatnya khususnya untuk ketahanan pangan dan penanganan
mendapatkan proklim melalui sosialisasi pengolahan sampah menjadi yang berguna seperti inflasi, serta penanganan dampak perubahan iklim. Selain menjadi pusat penelitian dan
dibuat menjadi ekoenzim atau untuk pakan maggot yang berguna untuk hewan ternak. sumber bibit unggul untuk pertanian, TSTH2 ini diaharapkan juga dapat menjadi pusat edukasi
Sampai dengan bulan Januari 2024, sudah 226 desa dilakukan pembinaan terkait lingkungan dan penyuluhan bagi para petani sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan
seperti, Desa Suka Makmur, Kabupaten Deli Serdang, Desa Pasar Tiga, Kabupaten petani yang salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya Nila Tukar Petani di Sumut.
Labuhanbatu, Desa Nagalingga, Kabupaten Karo dan lain-lain.
Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultural
3. Evaluasi atas policy response pemerintah dalam memitigasi dampak perubahan iklim
Perubahan Iklim mempengaruhi kualitas bibit tanaman, masa tanam dan ketahanan pangan
- Alokasi Belanja Perubahan Iklim
Sumut sehingga diperlukan pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk pertanian yang
siap menghadapi perubahan iklim dan dapat meningkatkan ketahanan pangan, serta Untuk mengevaluasi apakah belanja dari Kementerian/Lembaga (K/L), Transfer ke Daerah
meningkatkan pasokan pangan untuk pengendalian inflasi. (TKD), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah dialokasikan sesuai
dengan kebutuhan, kita perlu melihat beberapa faktor kunci yang dapat menghubungkan
Untuk dapat mengatasinya maka dibangun Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultural
antara identifikasi sektor-sektor ekonomi yang terdampak perubahan iklim dengan alokasi
(TSHS) dengan tujuan sebagai lokasi budidaya dan pengembangan tanaman herbal dari
belanja pemerintah.
seluruh Indonesia, melaksanakan penelitian dan pembuatan obat-obatan herbal berskala
Internasional serta direncanakan juga menjadi pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk
128 KANWIL DJPB PROVINSI SUMATERA UTARA KAJIAN FISKAL REGIONAL 129
Triwulan II Tahun 2024