Page 129 - KFR Triwulan II 2024
P. 129

BAB I  |  Analisis Ekonomi   BAB II  |  Analisis Fiskal   BAB III  |  Pengembangan   BAB IV  |  Analisis Tematik  BAB V  |  Kesimpulan dan
    Prolog  Regional  Regional     Ekonomi Daerah                                       Rekomendasi


 c)  Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah   pertanian  khususnya  tanaman  holtikultura  guna  mendukung  program  food  estate  untuk
 berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk dapat diterapkan di daerah lain sesuai   mendukung ketahanan pangan sekaligus pemulihan ekonomi nasional dengan menyediakan

 dengan kondisi wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat.   lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu juga menjamin ketersediaan pasokan pangan
                yang merupakan salah satu pilar pengendalian inflasi.
 3. Manfaat Program Kampung Iklim meliputi:

 a)  meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak

 perubahan iklim;       Groundbreaking           Tahap I (90,4 M)        Tahap 2 (140,27 M)
                             2021
                                                    2022-2023
                                                                               2024
 b)  terukurnya  potensi  dan  kontribusi  pengurangan  emisi  GRK  suatu  lokasi  terhadap
 pencapaian target penurunan emisi GRK nasional
                Tahap  1  (2022-2023)  pembangunan  dilakukan  untuk:  infrastruktur  dasar;  gedung  riset
 c)  tersedianya  data  kegiatan  adaptasi  dan  mitigasi  perubahan  iklim  serta  potensi
 pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan   pertanian; gedung riset herbal dan utilitas; screen house; smart green house untuk tanaman
                obat dan hortikultura; mess karyawan.
 kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim;
 d)  tersosialisasinya kesadaran dan gaya hidup rendah karbon;   Tahap 2 (2024) Pembangunan dilakukan untuk: Infrastruktur penunjang; Pengolah sampah;
 e)  meningkatnya  kemampuan  masyarakat  di  tingkat  lokal  untuk  mengadopsi  teknologi   Helipad;  Jalan  dalam  Kawasan;  Gedung  inkubator  bisnis;  Gedung  manajemen;  Gedung

 rendah karbon.   auditorium, training center, library; Kebun koleksi; Klinik-kantin; Guest house dan vila utama;
                Danau  retensi;  amphitheatre.  Dilaksanakan  oleh  Pelaksanaan  Prasarana  Permukiman
 Pada tahun 2023 terdapat 5 desa yang mengikuti proklim di Provinsi Sumatera Utara yaitu:

 Desa  Pasar  Sorkam  (Kecamatan  Sorkam  Barat,  Kabupaten  Tapanuli  Tengah),  Desa   Wilayah  II  Sumut  dengan  Pagu:  Rp140,27  Miliar,  Realisasi:  Rp95,55  Miliar  (68,11%).
                Meskipun  menggunakan  dana  APBN  namun  anggaran  tersebut  tidak  di  tagging  sebagai
 Sibaganding (Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun), Dusun Sei Tiram
                anggaran dalam rangka memitigasi perubahan iklim.
 dan Dusun Emplasemen (Desa Perkebunan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu) dan Dusun

 Sei  Kasih  (Desa  Sei  Kasih,  Kabupaten  Labuhanbatu).  Dinas  Lingkungan  Hidup  dan   Pembangunan TSTH2 ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu agar impact dari proyek
 Kehutanan  (LHK)  Provinsi  Sumatera  Utara  terus  melalukan  peningkatan  di  desa  yang   ini dapat segera dirasakan manfaatnya khususnya untuk ketahanan pangan dan penanganan
 mendapatkan proklim melalui sosialisasi pengolahan sampah menjadi yang berguna seperti   inflasi,  serta  penanganan  dampak  perubahan  iklim.  Selain  menjadi  pusat  penelitian  dan

 dibuat  menjadi  ekoenzim  atau  untuk  pakan  maggot  yang  berguna  untuk  hewan  ternak.   sumber bibit unggul untuk pertanian, TSTH2 ini diaharapkan juga dapat menjadi pusat edukasi
 Sampai dengan bulan Januari 2024, sudah 226 desa dilakukan pembinaan terkait lingkungan   dan  penyuluhan  bagi  para  petani  sebagai  salah  satu  upaya  meningkatkan  kesejahteraan
 seperti,  Desa  Suka  Makmur,  Kabupaten  Deli  Serdang,  Desa  Pasar  Tiga,  Kabupaten   petani yang salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya Nila Tukar Petani di Sumut.

 Labuhanbatu, Desa Nagalingga, Kabupaten Karo dan lain-lain.

 Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultural
                3. Evaluasi atas policy response pemerintah dalam memitigasi dampak perubahan iklim

 Perubahan Iklim mempengaruhi kualitas bibit tanaman, masa tanam dan ketahanan pangan
                -   Alokasi Belanja Perubahan Iklim
 Sumut sehingga diperlukan pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk pertanian yang
 siap  menghadapi  perubahan  iklim  dan  dapat  meningkatkan  ketahanan  pangan,  serta   Untuk mengevaluasi apakah belanja dari Kementerian/Lembaga (K/L), Transfer ke Daerah

 meningkatkan pasokan pangan untuk pengendalian inflasi.   (TKD),  dan  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah  (APBD)  telah  dialokasikan  sesuai
                dengan  kebutuhan,  kita  perlu  melihat  beberapa  faktor  kunci  yang  dapat  menghubungkan
 Untuk dapat mengatasinya maka dibangun Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultural
                antara identifikasi sektor-sektor ekonomi yang terdampak perubahan iklim dengan alokasi
 (TSHS)  dengan  tujuan  sebagai  lokasi  budidaya  dan  pengembangan  tanaman  herbal  dari
                belanja pemerintah.
 seluruh  Indonesia,  melaksanakan  penelitian  dan  pembuatan  obat-obatan  herbal  berskala
 Internasional serta direncanakan juga menjadi pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk



 128  KANWIL DJPB PROVINSI SUMATERA UTARA                                      KAJIAN FISKAL REGIONAL   129

                                                                                    Triwulan II Tahun 2024
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134